PELIT alias kikir, kedekut, bakhil dan beberapa istilah lainnya adalah sifat yang tidak baik. Tapi banyak juga orang memelihara sifat ini. Ciri orang pelit ketika diajak bersedekah biasanya menyangkal dengan kalimat, ‘banyak cara bersedekah’, ‘ga harus di situ kita bersedekah’, ‘di rumah atau tempat lain kita juga bisa lakukan.’ serta bentuk-bentuk kalimat lainnya.
Penyangkalan seperti ini adalah pintu keluar dia untuk lari dari kemurahan hati untuk bersedekah. Dengan alasan tidak mau dipaksa, tidak mau diatur, padahal itu adalah ciri orang yang pelit dan lekat hati terhadap dunia.
Kalau orang dermawan, biasanya apapun situasinya pasti akan rela mengeluarkan uangnya untuk kebaikan. Mau diminta, tidak diminta, di depan publik atupun sembunyi sembunyi, dia akan rela mengeluarkannya, karena hatinya tidak lekat terhadap harta yang Allah titipkan kepadanya.
Kenapa sifat pelit harus dilatih untuk dibuang jauh-jauh? Karena gara-gara sifat pelit inilah Tsa’laba yang terkenal sebagai hamamatul masjid, harus rela dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah. Sedekah,zakat yang diminta Rosululloh kepadanya tidak pernah mau ngasih, padahal dulunya ia miskin sekali sehingga pakaian saja harus bergantian dg istrinya ketika shalat.
Atas permintaan Tsa’laba yang ingin berubah jadi orang kaya, maka Rosululloh SAW pun mendoakan nya. Wal hasil setelah kaya, justru Tsa’laba lupa diri dan enggan bersedekah. Berkali kali sahabat meminta zakat dan sedekah nya, berkali kali pula tsa’laba menolak nya.
Sampai akhirnya Rosululloh menolak zakat dan sedekah Tsa’laba , sampai akhirnya Tsa’laba meninggal dunia dalam keadaan mal’un karena sifat pelitnya sehingga kematiannya su’ul khotimah.
Semoga kita bisa lepas dari keterikatan terhadap harta sehingga hati kita tidak disetir dan dipermainkan oleh harta, namun kita yang mengontrol dan mempermainkan harta yang Allah ujikan kepada kita. Amin.
Monas Inspire
Mochamad Nasrudin