2 Views
Bermastautin di Pekanbaru
PELAN-pelan, tapi makin bisa dirasakan. KEMANDIRIAN yang ditanamkan ke diri saya, memberikan dampak positif terhadap pribadi saya. Itu pasti.
Belajar dan mengulang pelajaran tiap malam, awalnya merasa terpaksa. Tapi setelah dirasakan manfaatnya, justru terasa tidak asyik lagi kalau tidak belajar atau mengulang pelajaran.
Disiplin waktu, sampai ‘dipaksa’ membuat jadwal hidup sehari-hari. Tanpa disadari, meski tanpa jadwal tertulis lagi, pun kebiasaan baik itu terus saja berulang. Termasuk rutin saat Magrib dan Subuh ke musholla. Sudah terbiasa, dan otomatis jadi kebiasaan baik.
Begitu juga membaca koran, tabloid dan majalah. Karena sudah jadi kebiasaan, jika tak ada bacaan setiap hari, justru dirasa ada yang kurang. Terasa ada yang hilang.
Begitulah proses KEMANDIRIAN itu terbentuk di dalam diri saya. Tentu tidak bisa instan, melainkan perlu waktu.
Tak hanya itu. Ada satu ekstra kurikuler di MTs Tanjungbatu, ketika itu, yang sangat saya rasakan efek baik dan manfaatnya ke diri sendiri. Ekskul ini, adalah pramuka.
Lewat pramuka, tidak hanya kedisiplinan yang dituntut, tapi ketahanan fisik dan kepintaran serta kesigapan juga jadi kunci utama. Akhirnya, pramuka semakin membentuk pribadi mandiri yang sudah saya jalani dan dapatkan sehari-hari di rumah.
Ada 10 sikap wajib seorang pramuka: praja muda karana itu. Ini tertuang di dalam 10 butir Dasa Dharma Pramuka yang wajib diketahui, dipahami bahkan dihapal oleh setiap anggota pramuka.
Pramuka itu, 1) Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. 2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3) Patriot yang sopan dan kesatria. 4) Patuh dan suka bermusyawarah. 5) Rela menolong dan tabah. 6) Rajin, terampil dan gembira. 7) Hemat, cermat dan bersahaja. 8) Disiplin, berani dan setia. 9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 10) Suci dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.
Lewat ekskul pramuka inilah, mental berani saya makin terasah. Begitu juga dengan sikap bertanggung jawab. Intinya, selama di MTs, saya aktif di kegiatan pramuka sekolah.
Saking aktifnya, teman-teman satu regu mempercayakan saya sebagai pimpinan regu (pimru). Padahal, dibanding dengan teman-teman lain justru postur tubuh saya paling kecil. Hehehe.
Regu Pramuka Penggalang kami bernama: Regu Elang. Siapa yang tak kenal dengan regu ini. Sebab, hampir setiap perlombaan pramuka sudah pasti regu kami mendulang juara.
Regu pramuka putri dari MTs Tanjungbatu: Regu Aster, pun selalu mendulang juara saat lomba-lomba. Dua regu pramuka kami, selalu saja bersaing menjadi yang terbaik, meski kami berasal dari satu sekolah. Namun begitu, justru bagi sekolah lain, regu pramuka MTs Tanjungbatu saat itu tak bisa diremehkan.
Saya ingat waktu itu, mulai dari jenjang Lomba Tingkat (LT 1) hingga LT 3, kami ikuti. Dan, di setiap jenjang ini, alhamdulillah Regu Elang dan Aster selalu membanggakan sekolah. Keluarga besar MTs Tanjungbatu pasti sudah kenal dan paham, jika kami ikut lomba, pulangnya akan membawa piala.
Kegiatan pramuka yang paling saya sukai, selain berkemah dan berlomba, yaitu hiking atau jelajah alam. Kegiatan ini memerlukan ketahanan fisik dan ketangkasan dalam membaca kompas. Salah2 baca, bisa2 sesat 1 regu di dalam hutan.
Selain itu, saya juga suka kegiatan pramuka: lintas alam dengan bersepeda. Saya ingat betul waktu itu, setiap tahun, kami ada kegiatan keliling Tanjungbatu. Biasanya, jelajah bersepada ini diadakan saat akan memasuki bulan Ramadhan.
1 bulan sekolah kami akan libur, saat puasa Ramadhan. Nah, ketika akan memasuki puasa Ramadhan, selalu ada kegiatan berkeliling Tanjungbatu dengan sepeda.
Asyiknya masa-masa itu, tak akan bisa saya lupakan, serasa baru saja kemarin saya menjalaninya.
Tanjungbatu… Saya Rindu. Peristiwa itu ternyata sudah 30 tahun lalu. Tapi, selalu saja terngiang dan terkenang.
Tanjungbatu… Saya Rindu. Saya akan ke Tanjungbatu lagi. **
Ngopi sore sebelum Ashar @Kedai Kopi YongBengkalis Jl. Mangga.