Ibu saya ada 1 rak rak buku
Isinya primbon dan satu kitab suci
Bergeletak di lemari tua sudut sebelah kiri
Di dekat meja hidangan
Seperti akan siap mengeyangkan lapar wawasannya.
Dan yang haus pengetahuan
Lemari kayu itu
Penampakan kerap terjadi
Segenggam tasbih turut menjadi saksi dan sajadah yang semuanya berantakan
Sesekali aku bertanya mak,e
Dalam pandang jiwa yang akan menjadi kegemberiaan anak kecil yang ceria.
“Bapak, mana?”
Aku tak akan takluk atas perintah di pangkuannya
Lalu bapak, juga turut bersuara
Persis bahasa medan yang khas sekali.
Ku takjub dan sehingga telinga menggema dan terus akan hijrah dalam keindahan dunia.
Cerita ini tentang desa desa,
Yang dimana? Ada sudut, dan lampu lampu berpendaraan:
Tidak gela gulita, di kota rengat tempatku tinggal.
Tugu patin, dan tiba disimpang tiganya.
“Tahukah sampeyan, koe nak?
Orang – orang berbeda suku dan tata bahasa.
Lalu ibu tersenyum.
Indragiri Hulu, Riau 8 Agustus 2020
IMPIAN DAN GAMBARAN DIRI SEORANG SANTRI
Impian adalah gambaran diri kami seorang santriwati
Doa dengan sepuluh jari tangan menengadah diatas sajadah
Kami diasuh dan dididik dengan ikhlas dalam suasana bahagia di era penuh bencana
Kami ingin menjadi generasi maratul shalehah yang penuh cahaya iman
Impian dan diri seorang santri bagaikan dipan dipan yang dipersiapkan untuk diri kami dan keluarga kedepannya
Impian kami ingin menjadi rabiatul al adawiyah soerang sufisme perempuan yang menginspirasi
Atau sosok aisyah Istri rasulullah dan siti khadijah
Bagi kami impian kedepannya adalah menjadikan muslimah muslimah Indonesia yang siap melahirkan keturunan dan mewarisi tuntunan ajaran agama nabi muhammad SAW
Hidup santri
Hidup santri Indonesia
Hidup santri Pondok Modern Syamsuddin
Indragiri Hulu, 9 Agustus 2020