AYO, kita ukur diri kita. Masing-masing melihat dan nilai diri masing-masing, apakah kita termasuk kategori orang pandai atau sebaliknya? Bagaimana mengukurnya?
Sepandai pandai manusia adalah yang tidak mau didekte oleh makhluk kecuali dengan niat menghormatinya. Dia hanya mau didekte oleh Allah yang menciptakannya. Sebodoh-bodoh manusia adalah yang mudah sekali didekte oleh makhluk.
Jika disinggung oleh makhluk, dia tersinggung. Jika diganggu oleh makhluk dia merasa terganggu. Jika dicaci oleh makhluk dia merasa terhina, dll. Sesungguhnya itulah sebodoh-bodohnya manusia.
Apakah kita mau jadi orang pandai? Yuk, latihan diri agar hanya bisa didekte oleh Allah semata. Bagaimana? Misalkan Allah perintahkan kita baik dengan tetangga. Tapi Allah uji kita dengan tetangga yang menjengkelkan kita. Siapkah kita?
Kalau kita tetap bersikap baik dengan perilaku tetangga yang menjengkelkan kita, demi keinginan hanya mau didekte Allah dan menolak untuk didekte makhluk, maka itulah orang super pandai.
Tapi kalau orang menghina, kita tersinggung, orang marah, kita ikut marah, orang mencaci, kita naik darah… berarti kita mudah didekte oleh makhluk. Itulah kebodohan yang sebenar benarnya. Kita ada di mana?
Yuk berlatih menjadi orang cerdas akhlak, pandai di mata Allah, dengan hanya mau didekte oleh Allah saja.
Monas Inspire
Moch Nasrudin