Gara-gara Cinta Literasi, Safro Ditangkap Polisi, Ketahuan Plagiasi

Pentigraf (Cerpen Tiga Pragraf)
Karya M. Rasyid Nur


TIBA-tiba saja Safro
cinta literasi sejak ikut pelatihan menulis SakuSabu, yang diselenggarakan
Dinas Tenaga Pengarahan Kabupaten. Abah Bedu, itu bertekad akan menulis setiap
hari. Satu bulan dedline yang diberikan panitia SakuSabu ingin dia efektifkan
untuk menghasilkan 100 halaman buku. “Aku harus bisa. Aku akan tunjukkan
ke Minah.” Tekadnya sambil membayangkan cantiknya Minah.

Nama Safro sebagai
seorang kuli bangunan kini tiba-tiba jadi viral di Medsos karena ikut pelatihan
SakuSabu, Satu Kuli Satu Buku. Tidak ada kuli bangunan berani ikut pelatihan.
Ternyata kisah kematian Bedu, hasil cinta kasih dengan Minah yang hanyut
terbawa arus deras di parit samping rumahnya, itu yang ditargetkannya sebagai
tema bukunya. Gara-gara ikut SakuSabu pula Safro kini minta berhenti bekerja. “Minah
pasti akan tergoda untuk rujuk setelah membaca bukuku.” Safro tersenyum sendiri.
Ini memoar dahsyat, katanya.
Malam Jumat,
rumah Minah di Taman Cempaka Indah penuh manusia. Ada apa? Ramai sekali masyarakat
di ujung gang rumah Minah. Tampaknya sibuk sekali. Ada isu arwah Bedu gentayangan
malam itu. Ternyata bukan. “Safro ditangkap polisi,” seseorang membisikkan.Ternyata
Safro ketahuan mencongkel jendela rumah Minah. Rumah yang dulu tempat tidur
bersama. Konon Safro mau membanggakan namanya ke Minah yang viral karena cinta
literasi. Naasnya Safro ditangkap polisi karena menjiplak tulisan Minah yang juga
ikut SakuSabu dan duluan menyetorkan tulisannya ke Panitia SakuSabu. Safro dituduh
plagiasi.***

Dimuat juga di: https://mrasyidnur.gurusiana.id/article/2020/6/gara-gara-cinta-literasi-ditangkap-polisi-ketahuan-plagiasi-2919410

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *