Oleh H. Zubad Akhadi Muttaqien
SEMISAL kita berada bersama dalam satu grup, entah grup di
Medsos seperti WA, FB atau grup-grup sosialita lainnya, pertanyaan kita, apakah ada
manfaatnya kita berada di sana? Sesungguhnya Allah Ta’ala
mempertemukan kita tentu untuk satu alasan. Tidak mungkin Allah
melakukannya untuk sia-sia. Tidak ada yang sia-sia bagi Allah.
Medsos seperti WA, FB atau grup-grup sosialita lainnya, pertanyaan kita, apakah ada
manfaatnya kita berada di sana? Sesungguhnya Allah Ta’ala
mempertemukan kita tentu untuk satu alasan. Tidak mungkin Allah
melakukannya untuk sia-sia. Tidak ada yang sia-sia bagi Allah.
Boleh jadi kebersamaan kita adalah untuk memberi atau untuk
menerima. Entah untuk belajar atau untuk menyampaikan ilmu. Entah untuk bercerita atau untuk mendengarkan. Entah untuk sesa’at atau untuk selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya untuk sekadarnya. Semua itu tidak akan ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan.
menerima. Entah untuk belajar atau untuk menyampaikan ilmu. Entah untuk bercerita atau untuk mendengarkan. Entah untuk sesa’at atau untuk selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya untuk sekadarnya. Semua itu tidak akan ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan.
Hidup kita saling mengisi. Jikalau ada perbedaan, itu adalah hal yang biasa. Tak perlu diperbesar dan jangan ada perpecahan sehingga memutuskan tali silaturahim yang sudah terjalin. Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do’a-do’a saudara kita sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do’a-do’a kita.
Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer jauhnya, kita tetap akan dipertemukan dalam satu ikatan ukhuwah. Semoga group yang kita ikuti semakin kuat dan solid seiring dengan do’a-do’a kita bersama.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda: “Sesungguhnya Di Antara Hamba-Hamba Allah Terdapat
Orang-Orang Yang Bukan Nabi, Dan Bukan Pula Syuhada.” Tetapi para Nabi dan Syuhada cemburu dan iri hati kepada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka.
Orang-Orang Yang Bukan Nabi, Dan Bukan Pula Syuhada.” Tetapi para Nabi dan Syuhada cemburu dan iri hati kepada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka.
Seorang Sahabat Bertanya : “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka yang dimaksud itu, agar kami bisa turut mencintai mereka,” ujar para sahabat. Lalu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi sasallam menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, mengasihi dan menyayangi karena Allah, walaupun diantara mereka tanpa adanya hubungan darah, keluarga dan nasab.”
Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih. (Hr. Abu Dawud).
Semoga tali silaturahim, persahabatan dan persaudaraan kita dalam grup ini, termasuk ke dalam golongan yang di ridhoi serta diberkahi oleh
Allah Ta’ala.. Terlepas dari papun ttatus sosial kita, betapa pun tinggi kedudukan kita dalam karier dan kehidupan, kita tetaplah manusia biasa yang tak luput dari khilaf, salah dan dosa di hadapan Alloh dan juga manusia-manusia lain. Yang kelak kan dimandikan, dikafankan, di sholatkan dan dikuburkan oleh orang lain.
Allah Ta’ala.. Terlepas dari papun ttatus sosial kita, betapa pun tinggi kedudukan kita dalam karier dan kehidupan, kita tetaplah manusia biasa yang tak luput dari khilaf, salah dan dosa di hadapan Alloh dan juga manusia-manusia lain. Yang kelak kan dimandikan, dikafankan, di sholatkan dan dikuburkan oleh orang lain.
Jagalah selalu tali silaturrahmi dan hubungan baik pada sesama. Semoga berkumpulnya kita di grup ini membawa manfaat, baik di dunia lebih lkebih di akhirat kelak.***