TANAIKARIMUN.COM, KARIMUN – TAHUN 1441 H atau 2020 ini boleh jadi masjid-masjid Kabupaten Karimun atau di tempat lainnya tidak akan menyelenggarakan solat tarwih berjamaah di masjid, kecuali ada perubahan kebijakan Pemerintah berkaitan wabah corona. Misalnya, keputusan Rapat Pengurus Masjid Al-Ubudiyah yang dilaksanakan Sabtu (11/04/2020) malam, pada Ramadhan 1441 H/ 2020 ini sudah diputuskan untuk tidak akan melaksanakan solat tarwih berjamaah sebagaimana biasa tahun sebelumnya. Ini salah satu masjid di Meral yang sudah membuat keputusan.
Keputusan rapat pengurus Masjid Al-Ubudiyah –Kampung
Wanosoari– malam Ahad untuk tidak melaksanakan solat tarwih
berjamaah pada Ramadahn 1441 H/ 2020 M, ini pasti tidak mudah untuk diterima
oleh masyarakat. Ini berita tidak menyenangkan bagi masyarakat Wonosari,
Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepri, tentunya.
Wanosoari– malam Ahad untuk tidak melaksanakan solat tarwih
berjamaah pada Ramadahn 1441 H/ 2020 M, ini pasti tidak mudah untuk diterima
oleh masyarakat. Ini berita tidak menyenangkan bagi masyarakat Wonosari,
Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepri, tentunya.
“Ini keputusan tidak
menyenangkan,” kata Ketua Pengurus Masjid, H. Supardi yang memimpin rapat
pengurus malam itu. “Tapi harus diambil keputusan yang membuat sedih,
ini terutama bagi jamaah masjid ini.” Begitu kata Kepala KUA Meral Barat ini.
menyenangkan,” kata Ketua Pengurus Masjid, H. Supardi yang memimpin rapat
pengurus malam itu. “Tapi harus diambil keputusan yang membuat sedih,
ini terutama bagi jamaah masjid ini.” Begitu kata Kepala KUA Meral Barat ini.
Alasannya adalah ‘patuh ke ulil amri’ sebagai kelanjutan patuh kepada Allah dan
Rasul yang ditegaskan Allah dalam Alquran. “Saya ditelpon,
tentang solat Jumat karena ternyata di kecamatan kita ini masih ada masjid yang Jumatan,
misalnya.” Supardi menjelaskan beberapa kenyataan adanya masyarakat yang
tidak mengikuti arahan Pemerintah untuk tidak mengadakan keramaian dalam jumlah
yang banyak termasuk tidak boleh melaksanakan solat Jumat. Padahal dari
Presiden, Gubernur hingga ke Bupati sudah ada edaran sebagai pedoman kita
beribadah selama wabah corona ini.
Rasul yang ditegaskan Allah dalam Alquran. “Saya ditelpon,
tentang solat Jumat karena ternyata di kecamatan kita ini masih ada masjid yang Jumatan,
misalnya.” Supardi menjelaskan beberapa kenyataan adanya masyarakat yang
tidak mengikuti arahan Pemerintah untuk tidak mengadakan keramaian dalam jumlah
yang banyak termasuk tidak boleh melaksanakan solat Jumat. Padahal dari
Presiden, Gubernur hingga ke Bupati sudah ada edaran sebagai pedoman kita
beribadah selama wabah corona ini.
Malam ini,
setelah berdiskusi cukup dengan para pengurus masjid yang hadir dalam Rapat
Persiapan Ramadhan 1441 akhirnya peserta rapat sepakat untuk tetap mengikuti
arahan Pemerintah, tidak melaksanakan solat tarwih berjamaah seperti biasa.
“Sampai ada pencabutan Surat Edaran Bupati atau Surat Edaran Menteri Agama
yang terbaru, kita putuskan untuk tidak melaksanakan solat tarwih seperti
tahun-tahun sebelumnya. Ini harus kita ambil sebagai bentuk kita mematuhi
Pemerintah,” tegas pimpinan rapat.
setelah berdiskusi cukup dengan para pengurus masjid yang hadir dalam Rapat
Persiapan Ramadhan 1441 akhirnya peserta rapat sepakat untuk tetap mengikuti
arahan Pemerintah, tidak melaksanakan solat tarwih berjamaah seperti biasa.
“Sampai ada pencabutan Surat Edaran Bupati atau Surat Edaran Menteri Agama
yang terbaru, kita putuskan untuk tidak melaksanakan solat tarwih seperti
tahun-tahun sebelumnya. Ini harus kita ambil sebagai bentuk kita mematuhi
Pemerintah,” tegas pimpinan rapat.
Beberapa peserta rapat sebelumnya juga
sudah mengutarakan pikiran yang sama. Dan walaupun penitia pelaksanaan tarwih,
zakat dan Idul Fitri akan dibentuk, itu adalah untuk mengantisipasi jika dalam
waktu menjelang puasa ada keputusan Pemerintah yang membolehkannya. Jadi, Ramadhan tahun ini tidak akan dilaksanakan tarwih berjamaah di masjid kecuali ada perubahan kebijakan itu tadi.
sudah mengutarakan pikiran yang sama. Dan walaupun penitia pelaksanaan tarwih,
zakat dan Idul Fitri akan dibentuk, itu adalah untuk mengantisipasi jika dalam
waktu menjelang puasa ada keputusan Pemerintah yang membolehkannya. Jadi, Ramadhan tahun ini tidak akan dilaksanakan tarwih berjamaah di masjid kecuali ada perubahan kebijakan itu tadi.
Inilah
pertama kali di masjid ini, jika tidak ada perubahan menjelang awal puasa
nanti, tidak diadakan solat tarwih berjamaah yang biasanya membludak sampai ke
serambi belakang masjid terisi jamaah. Solat tarwih yang hanya setahun sekali
datangnya, memang selalu disukai oleh masyarakat untuk ikut bersama. Seperti
solat Idul Fitri dan atau Idul Adha, begitu juga solat tarwih yang jamaahnya
mendadak membludak berbanding solat rowatib berjamaah sehari-hari. Namun tahun
ini akan berubah 180 derajat yang disebabkan oleh ketentuan dari Pemerintah.
pertama kali di masjid ini, jika tidak ada perubahan menjelang awal puasa
nanti, tidak diadakan solat tarwih berjamaah yang biasanya membludak sampai ke
serambi belakang masjid terisi jamaah. Solat tarwih yang hanya setahun sekali
datangnya, memang selalu disukai oleh masyarakat untuk ikut bersama. Seperti
solat Idul Fitri dan atau Idul Adha, begitu juga solat tarwih yang jamaahnya
mendadak membludak berbanding solat rowatib berjamaah sehari-hari. Namun tahun
ini akan berubah 180 derajat yang disebabkan oleh ketentuan dari Pemerintah.
Tentu akan ada masjid-masjid lainnya yang akan membuat keputusan yang sama jika memang tidak ada perubahan ketentuan dari Pemerintah. Pemerintah sendiri akan melihat terlebih dahulu masalah covid-19 ini sudah seperti apa statusnya. Apakah sudah dapat dikendalikan dengan baik, tidak lagi akan menyebar –ancaman– luas kepada masyarakat, maka bisa saja ada perubahan kebijakan. Tapi jika menjelang satu bulan atau dua bulan ini masih seperti saat ini, dapat dipastikan tidak akan ada perubahan kebijakan tersebut.
Jika
masyarakat, khususnya jamaah masjid mengatakan sangatlah sedih menerima
kenyataan ini, itu memang wajar. Kita tidak pernah membayangkan, bahwa wabah
corona akan membuat begitu banyak perubahan di dalam masyarakat. Dulu kita
selalu berusaha berdekatan dalam segala bentuk pertemuan, kini wajib menjaga
jarak minimal dalam rentang satu meter. Daulu kita puas bersilaturrahim dengan
berjabatan tangan bahkan cipika-cipiki dalam setiap pertemuan, kini juga tidak
dianjurkan. Dan banyak perubahan kehidupan sosial yang wajib kita patuhi.
masyarakat, khususnya jamaah masjid mengatakan sangatlah sedih menerima
kenyataan ini, itu memang wajar. Kita tidak pernah membayangkan, bahwa wabah
corona akan membuat begitu banyak perubahan di dalam masyarakat. Dulu kita
selalu berusaha berdekatan dalam segala bentuk pertemuan, kini wajib menjaga
jarak minimal dalam rentang satu meter. Daulu kita puas bersilaturrahim dengan
berjabatan tangan bahkan cipika-cipiki dalam setiap pertemuan, kini juga tidak
dianjurkan. Dan banyak perubahan kehidupan sosial yang wajib kita patuhi.
Satu-satunya
yang kita harapkan saat ini adalah hilangnya virus corona dari Bumi Nusantara,
Negeri kita ini agar kita kembali dapat secara normal melakukan aktivits sosial
kita seperti sedia kala. Mari kita berdoa, “Ya, Allah hapuskanlah wabah
corona dari negeri kami agar kami dapat kembali mempererat silaturrahim kami
sebagaimana selama ini. Jika saat ini masih ada yang terjangkit penyakit ini,
sembuhkanlah, ya Allah, amiin.***
yang kita harapkan saat ini adalah hilangnya virus corona dari Bumi Nusantara,
Negeri kita ini agar kita kembali dapat secara normal melakukan aktivits sosial
kita seperti sedia kala. Mari kita berdoa, “Ya, Allah hapuskanlah wabah
corona dari negeri kami agar kami dapat kembali mempererat silaturrahim kami
sebagaimana selama ini. Jika saat ini masih ada yang terjangkit penyakit ini,
sembuhkanlah, ya Allah, amiin.***
Konten yang sama di: https://mrasyidnur.gurusiana.id/article….