Karya M. Rasyid Nur
Teguran itu bernama corona yang datang
tiba-tiba melayang menusuk pandang
Menghentak pundak
Hendak tak hendak
Dia tetap akan membentak benak
Tidak suka pun tidak menerima corona pun
datang jua mewabah berpindah dari satu nyawa ke satu nyawa
Seribu, dua ribu, tiga ribu dan beribu-ribu nyawa
akan terus meregang sekarat kita
Tiada senja atau siang merana yang dapat ditunda
Datangnya tetap saja hingga nestapa menancap dada
Teguran itu bernama corona yang membunuh siapa saja
Yang menghardik siapa saja yang sombong
Mengaku lebih kuat dari pada yang maha kuat
Pagi siang dan senja corona pasti buat merana
siapa saja, dimana saja
Hai manusia
angkuh ditabuh
Inilah teguran-Nya itu untuk semua kita yang mengaku
lebih tahu dari yang satu yang maha tahu
Mengapa tidak jua menghadapkan muka ke panggilan-Nya
mengapa tida jua membasuh dosa dengan tobat yang perintahkan-Nya
hai manusia yang anugerah-Nya kita terima
tapi rasa sombong terus membuat kita
menginjak hingga lusuh titah dan panggilan-Nya
Tbk-31012020
Posted inPuisi