Melihat Pemilu Ketua RW di Wonosari: Serasa Pemilu Nasional Juga

TANAIKARIMUN.COM
– INILAH Pemilu (Pemilihan Umum) Ketua RW yang cukup menarik. Serasa
Pemilu Nasional yang baru saja kita laksanakan April lalu itu.
Menariknya itu karena dilaksanakan oleh Panitia Pemilu yang cara
kerjanya persis sama dengan Pemilu lalu itu. Kebetulan panitianya memang
orang-orang yang dalam Pemilu Pilpres dan Pileg itu juga. Catatan
pentingnya adalah tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi.
Pemilu
di Kampung Wanosoari –Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral– ini
adalah Pemilu untuk memilih Ketua RW yang sudah berakhir masa baktinya.
Ketua RW yang sudah habis masa baktinya itu adalah Ahmad Solihin yang
tentu saja ikut mendorong agar Pemilu RW ini bisa terlaksana. Dan Ahad
(17/11/19) ini adalah hari penting bagi warga Wonosari karena memberikan
suara untuk menentukan Pemimpin Kampung ke depan, Ketua RW 07 yang ada
di dalamnya ada tiga RT.

Ketua
Panitia Pemilu RW Kampung Wonosari, Sukemi menjelaskan bahwa untuk
Ketua RW ke depan ini sedikit berbeda karena Ketua RW periode ini juga
didampingi oleh Wakil Ketua RW. “Ada tiga pasangan calon yang maju
sebagai Calon Ketua dan Wakil Ketua RW,” kata Sukemi. “Salah satu
pasangan adalah patahana, Ahmad Solihin yang berpasangan dengan Triono.
Dua pasangan lainnya adalah Budiarsa (saat ini sebagai Ketua RT III)
berpasangan dengan Budi Miswanto. Sementara satu lagi adalah Untung yang
berpasangan dengan Joko Suntiono.”
Diperoleh
keterangan dari panitia Pemilu bahwa inisitif membuat pasangan Ketua
dan Wakil Ketua ini sepenuhnya atas inisiatif panitia dengan persetujuan
orang kampung. Tidak ada aturan yang menentukan demikian dari
Pemerintah. Tujuannya semata untuk antisipasi, jika kelak ketuanya
beralangan tetap dalam masa tugas, maka secara otomatis wakilnya yang
menggantikan tanpa harus mengadakan pemilihan ulang hingga masa baktu
selesai.
Tentang
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini sepenuhnya
partisipasi masyarakat. Masyarakat memberikan sumbangan sesuai
kesanggupan untuk biaya pelaksanaan Pemilu ini. Untuk keperluan
administrasi, panitia harus menyiapkan hampir 900 surat suara untuk
800-an calon pemilih. “Ditambah biaya-biaya lainnya, ternyata biaya
pelaksanaan Pemilu ini lumayan besar,” kata Siukemi.
Yang
membanggakan adalah tingkat partisipasi masyarkat untuk datang ke TPS
dan memberikan suaranya. “Dari 800-an undangan, tercatat 621 surat suara
yang sah,” jelas Sukemi. Dan setelah melalui perhitungan yang
disaksikan oleh semua saksi dan kandidat, hasil Pemilu RW ini adalah 249
suara diperoleh oleh pasangan patahana, 285 diperoleh oleh pasangan
Budiarsa- Budi Miswanto sementara satu pasangan lainnya mendapatkan
suara sebanyak 79 suara. Belasan suara dinyatakan rusak.
Dengan
demikian, pasangan Budiarsa dan Budi Miswanto dinyatakan sebagai
pemenang dan akan diteruskan laporan hasil Pemilu ini kepada Kelurahan
Baran Barat untuk dibuatkan Surat Keputusan pengangkatannya. Semoga ke
depan, Wonosari semakin maju. Yang terkesan, tentu saja bahwa Pemilu RW
ini serasa Pemilu Nasional juga.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *