Hakikatnya Semua Orang adalah Miskin: Hanya Allah Yang Kaya

By: Mochamad Nasrudin

YANG dalam pandangan manusia seseorang itu kaya, rukonya
banyak, mobilnya berderet, uangnya milyaran, tanahnya berhektar-hektar, percayalah
sebenarnya ia adalah miskin di mata Allah. Jika kekayaan yang ada tidak ditauhidkan
untuk ibadah kepada Allah seseorang akan merasa dia kaya dengan hartanya yang berlimpah.

Sesungguhnya semua yang ia miliki hanyalah titipan Allah untuk mengujinya dengan
kekayaan. Kekayaan yang begitu banyak bisa saja dicabut oleh Allah dalam
sekejap. Baik melalui tangan KPK, melalui tangan perampok, melalui api, gempa
bumi, tsunami, hingga melalui malaikat maut yang tak disadari.
Yang
merasa pintar juga jangan GR, sesungguhnya itu juga
titipan. Buktinya semua yang pintar juga tidak abadi. Yang pintar kadang
nampak
bodoh, kadang tertipu, kadang tak pandai bersosial, kadang gagal
mencapai
tujuan, kadang sakit , kadang pikun, gila hingga mati kepintarannya.
Maka janga sombong dan sok hebat dengan kepintaran yang dipinjamkan.
Yang berkuasa juga jangan pongah, sewenang-wenang seakan tak
menyentuh tanah. Nyatanya kekuasaan tidak ada yang abadi. Fir’aun, misalnya kurang apa? Toh
hancur juga dengan kehendak-Nya. Saddam Husein, Stalin, Soekarno, Soeharto,
dan banyak lagi. Apalagi kita yang diamanatkan kekuasaan tidak lebih dari sebutir debu, entah
itu Bupati, Anggota Dewan, Sekda, Camat, Kabag, Lurah, RW, RT, Direktur dan seribu nama jabatan lainnya. Termasuk juga kekuasaan
orang tua terhadap anak-anaknya, sama saja di mata Allah. Itu hanya kekuasaan titipan. Bukan kekuasaan yang berstatus hak milik.

Maka yang terbaik, waspadalah bahwa itu semua hanya titipan atau pinjaman dari Allah semata. Jangan
lupa diri, karen Allah benci dengan kesombongan dalam menggunakan kekuasaan-Nya. Allah bisa
cabut kekuasaan kita dengan sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja, kekuasaan yang ada pada kita bisa sirna.

Tidak ada yang memberi manfaat dan bahaya kecuali Allah.
Maka hilangkan semua ketakutan kecuali takut kepada Allah semata. Dan hilangkan semua
pengharapan kepada semua makhluk kecuali berharap hanya berharap kepada Allah.***
Monas Inspire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *