Bolehkah Pergi Haji atau Umroh dengan Berutang?

Oleh: Mochammad Nasrudin
TENTANG pergi haji dan atau umroh berutang, bolehkah? Sahkah haji atau umroh orang yang sengaja berutang untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekkah-Madinah? Banyak sekali masyarakat menanyakan hal ini.  Apa hukumnya? Itulah inti pertanyaannya. Saya ingin menjawab keraguan itu dengan uraian berikut. Silakan baca baik-baik.

Haji atau umroh itu ga ada yang utang sebenarnya,  karena haji atau umroh
itu gratis. Ga ada bayar loket thowaf saat mau towaf, atau bayar loket sa’i,  atau bayar karcis sholat di Masjidil Haram, dll…
Semua sebenarnya gratis layaknya kita sholat di masjid dekat rumah kita.  Hanya karena ka’bah posisinya jauh di sono maka timbul
biaya perjalanannya.  

 Kalau seandainya Mekkah dekat, maka haji atau umroh ya gratis, layaknya orang Arab
berhaji/ berumroh. Jadi kalaupun kita ngangsur yang diangsur bukan haji/ umrohnya tapi
biaya perjalanannya.  Ini sama halnya
bagi yang laki laki terkena kewajiban sholat jumat di masjid,  tapi karena masjidnya jauh kita perlu pakai
kendaraan,  motor atau mobil. 

Nah berapa banyak diantara kita yang status
kendaraannya masih kredit?  Apakah
lantas kita ga sholat jumat lantaran motor kita masih kredit?  Tidak, kan? Nah kenapa ga kita pertanyakan yang
motor masih kredit ini untuk kita sholat jumat, 
tapi haji dan umroh yang juga wajib hukumnya kita permasalahkan terus gara-gara
ngangsur atau berutang untuk biaya perjalanannya menuju Baitulloh? 
Kita boleh berutang tapi untuk kebutuhan,
bukan untuk kemewahan.  Ibadah haji dan
umroh adalah kebutuhan kita karen wajib bagi yang belum pernah.  Kenapa ga kita utamakan kewajiban dan panggilan
terakhir ini sebagai syarat kesempurnaan keislaman kita. Sedangkan beli mobil,  emas, motor, rehab rumah yang untuk kemewahan
justru kita prioritaskan…. Beginikah cara kita mensyukuri nikmat Alloh.  Dengan menomorduakan kepentingan Allah,  dan lebih memprioritaskan kepentingan dunia?

Kalau kita menuruti keinginan duniawi kita tidak akan pernah
ada habisnya.  Alhakumuttakatsur hatta
zurtumul maqobir.
  Hanya timbunan tanah
liang kubur yang akan menghentikan nafsu keduaniwian kita, jika kita tdk mau
segera menyadari.
Kita diciptakan di muka bumi ini untuk beribadah, bukan utk
menumpuk harta.  Harta,  tahta, 
anak,  dll diciptakan Allah untuk
menggoda kita dan menguji keimanan kita. Apakah fokus kita untuk beribadah kepada
Alloh teralihkan dengan ujian-ujian tersebut? Ataukah fokus kita akan teralihkan dan
lekat terhadap dunia hingga menomorduakan Allah?
Nah sekarang kembali ke masing masing kita. Masihkah mau tetap
cinta dunia atau cinta terhadap perintah Allah. 
Jika cinta Allah,  lakukanlah
semua perintah-Nya,  baik sholat, puasa,
zakat, sedekah,  haji dan umroh  minimal sekali seumur hidup.  Paksakan diri bagi yang belum pernah sama
sekali,  karena ini wajib bagi yang belum
pernah. Meskipun biaya perjalanannya dengan cara mengangsur, kita tetap wajib mengusahakannya. Yang penting Anda berniat
membayar dan mampu membayar angsurannya. Kerena berapa banyak manusia menyia-nyiakan rezeki pemberian-Nya dengan merokok, foya-foya,  sehingga hadir ke Baitulloh belum pernah sama
sekali dan tidak diprioritaskan.

Itulah jawaban yang dapat saya sampaikan dan perlu menjadi perhatian kita semua. Sebagai umat Islam yang mengakui haji dan umroh adalah wajib, maka wajiblah bagi kita untuk membuktikan bahwa kita memang berusaha untuk itu.

Bagi yang mau solusi segera berangkat ke Baitulloh dengan mudah,
baik secara cash maupun mengangsur,  saya
siap menemani Anda khususnya yang belum pernah
sama sekali pergi ke Tanah Suci. 

Nasrudin

HP /WA: 081266557203

Monas Inspire


2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *