udzur, katanya. Mereka masih fokus ke anggota agar jangan sampai ada yang belum menyelesaikan rukun
haji ini.
“Masih aktifitas rutin
jamaah kita, ke Masjidilharam bagi yang sehat, memperbanyak ibadah-ibadah sunnah ketika
di maktab, baca Qur’an, sholat-solat sunnah, maupun hanya sekedar mencuci pakaian
yang disiapkan maktab di tiga lantai dengan mesin cuci gratis. Begitu Rizal Aidi menjelaskan.
bus JH Karimun mengunjungi Kota Jeddah ba’da dzuhur, ziarah ke Masjid
Qishas, sholat Asar di masjid di tepi Laut Merah, dan berbelanja olèh-oleh untuk buah
tangan di Corniche Jeddah, sebuah pusat perbelanjaan yang kerap dikunjungi oleh
mereka yang berhaji maupun umrah.
sebagai pelabuhan pintu masuk bagi calon jammah haji seluruh dunia dengan
menggunakan kapal laut. Orang2 tya kita dahulu, datuk nenek kita pernah berhaji
dengan moda kapal laut selama lebih dari tiga bulan untuk berhaji ketanah suci,
menggunakan pelabuhan Jeddah sebagai pintu masuk kenegara Arab.
peninggalan agama yang dikunjungi, tersebab waktu yang terbatas. Minimal para
jamaah haji kita yang belum pernah melihat-lihat suasana kota Jeddah sebagai kota
metropolitan sedikit terobati dengan rihlah ini. Sebab ketika masuk kesini
melalui bandara King Abdul Aziz, mereka langsung dibawa ke Makkah. Saat waktu
luang tersedia, dapatlah jamaah rihlah ke Jeddah.
Kota Jeddah sedikitnya
memiliki tiga julukan, antara lain: 1) Sang Pengantin Putri Merah. Julukan ini
diberikan karena kecantikan dan keindahannya. 2) Pintu Gerbang Dua Tanah Haram.
Julukan ini diberikan karena letak geografisnya sebagai pintu masuk ke Makkah dan
Madinah, terutama melalui jalur laut dan udara. 3). Kota di tengah-tengah
pasar. Julukan ini diberikan karena fungsinya sebagai pusat kegiatan
bisnis dan perdagangan tingkat dunia.
Untuk informasi keluarga dan masyarakat secara umum bahwa JH Kabupaten Karimun yang ternasuk ke keloter 17 akan kembali ke Tanah Air pada 2 September 2019 yang akan datang. Jika tidak ada perubahan, insyaallah akan tiba di Batam sekitar pukul 21.00 WIB. Info ini diperoleh dari Syahbudi, dari Kemenag Provinsi Kepri.***