Mengajak untuk Bersih dan Sehat itu Wajib


MENGAJAK untuk bersih dan sehat, itu
wajib hukumnya. Bagi siapa? Terutama bagi siapa saja yang mengerti tentang dan
seluk-beluk kesehatan. Seperti juga berdakwah, mengajak dalam kebaikan dalam agama,
itu sudah sama dimaklumi, wajib hukumnya bagi yang tahu. Karena sehat dan
kesehatan itu suatu kebaikan maka sesungguhnya mengajak orang untuk senantiasa
sehat pun sama pentingnya sebagaimana mengajak dalam koridor beragama. Jika
berdakwah dalam agama itu diwajibkan bagi setiap muslim, maka berdakwah dalam
kesehatan pun mestinya wajib kedudukannya.

Dalam kehidupan beragama, memang
diwajibkan bagi setiap orang-orang yang sudah mengerti agama untuk menyampaikan
ajaran-ajaran agama kepada orang lain. Dalam konsep Islam, kewajiban
menyampaikan agama tidak semata disandarkan kepada para ulama, juru dakwa
(profesional) belaka. Tapi kepada masyarakat umum yang walaupun hanya bisa
menyampaikan sebagian kecil saja, pun terkena kewajiban menyampaikannya kepada
orang lain.
Dalam salah satu pernyataan Nabi
Muhammad (hadits) ditegaskan bahwa menyampaikan sesuatu yang baik itu adalah
perintah yang datang darinya. “Sampaikanlah oleh kamu apa-apa yang
datangnya dari aku meski cuma sepotong ayat,”
kata Nabi. Satu ayat
dalam pernyataan itu maksudnya meskipun yang disampaikan itu hanya satu
pemahaman tentang kebajikan. Walau itu sedikit saja tetap harus disampaikan
lagi kepada orang lain. Artinya kadar sedikit atau banyak tidak menjadi penentu
wajib-tidaknya menyampaikan kebaikan kepada orang lain.
Jadi, jelaslah bahwa kewajiban
menyampaikan sesuatu dalam agama (Islam) itu memanglah kewajiban siapa saja.
Tidak harus ustaz saja, tidak harus penceramah saja, meskipun kewajiban ustaz,
penceramah, ulama atau juru dakwah akan jauh lebih tinggi tingkat kewajibannya
dalam menyampaikan ajaran agama.
Nah, kembali kepada ajakan untuk berbuat
bersih dan sehat, pun adalah kewajiban bagi siapa saja. Terutama bagi yang
sedikit-banyak sudah mengerti dengan kebersihan dan kesehatan. Kewajiban
mengajak untuk bersih dan sehat adalah tanggung jawab bagi setiap orang yang
mengerti kesehatan itu sendiri.
Ilustrasi pentingnya kesehatan
(bagian atau imbas kebersihan) dapat disimak dari cuplkan kisah seorang guru
dan siswanya di kelas. Melihat begitu seringnya anak-didiknya beralasan sakit untuk
absen dalam pembelajaran maka guru mencoba menggali sikap siswanya terhadap
sikap bersih dan sehat.
Suasa Bersih di Telunas Moro, Karimun

Seorang guru sejak beberapa bulan
atau satu-dua tahun belakangan ini mencoba melakukan apa yang disebut sebagai
‘mengajak untuk sehat’. Beberapa kali guru itu mengisi waktu pembelajaran di kelas
dan sesekali waktu mengaitkan materi dengan kesehatan, guru tersebut
menyimpulkan bahwa beberapa orang siswanya tidak atau belum mengerti bagaimana
hidup sehat. Ketika ditanya, mengapa masih banyak siswa yang minta izin karena
alasan sakit, mereka menjawab bahwa sakit itu sudah nasib.
Kekeliruan pandangan ini perlu
diluruskan. Sakit atau sehat, sesungguhnya sangat ditentukan oleh kita sendiri.
Bahwa ada sakit atau penyakit disebabkan oleh sesuatu di luar kemampuan
manusia, itu memang benar. Orang yang karena kecelakaan atau penyakit
keturunan, tentulah di luar perhitungan kita. Tapi jika ada yang terkena
fileks, demam atau sakit perut tersebab kelalaian sendiri, maka sakit seperti
itu tidak serta-merta dikatakan sebagai nasib belaka. Bahwa semua penyakit adalah
atas izin Tuhan, itu juga benar adanya. Tapi harus diingat, Tuhan tidak akan
membuat hamba-Nya sakit jika hamba-Nya berusaha dan berdoa dengan benar untuk
hidup sehat.
Selain mengamalkan pola hidup sehat
(makan-minum-itirahat dan olahraga teratur) tentu juga perlu mengonsumsi obat
atau makanan dan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan. Untuk inilah kita
perlu saling mengingatkan untuk mengikuti beberapa aktivitas yang mendukung
bersih dan sehat. Olahraga, makan dengan pola hidup sehat, mengelola kebersihan
dan kesehatan dengan benar, adalah cara terbaik tentunya. Karimun yang sehat
dan kuat adalah ketika masyarakatnya bersih, sehat dan kuat karena mengelola
pola hidup sehat dengan baik dan benar.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *